Home » » Malaysia Pindahkan Warga yang Tinggal Dekat Lokasi Konflik Sabah

Malaysia Pindahkan Warga yang Tinggal Dekat Lokasi Konflik Sabah

Written By Unknown on Senin, 25 Maret 2013 | 22.31

Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
 
Ilustrasi
Sabah - Pemerintah Malaysia berencana memindahkan penduduk yang menghuni wilayah-wilayah dekat lokasi bentrokan berdarah di Sabah. Hal ini demi memudahkan aparat Malaysia untuk menumpas kelompok bersenjata asal Filipina yang menyusup dan masih bersembunyi di wilayah tersebut hingga sekarang.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan langsung rencana ini kepada publik. Namun di sisi lain, rencana pemindahan ini dinilai sebagai bukti bahwa penyusupan lebih dari 200 anggota kelompok bersenjata asal Filipina telah menjadi masalah keamanan yang besar di wilayah Sabah, yang dekat dengan wilayah perbatasan Filipina bagian selatan.

"Penyebab utama dari invasi para teroris ... adalah keberadaan daerah-daerah pemukiman yang sangat rentan terhadap penyusupan oleh imigran gelap dan orang-orang tanpa kewarganegaraan," ujar PM Najib Razak seperti dilansir AFP, Senin (25/3/2013).

Lebih lanjut, PM Najib hanya mengatakan, bahwa relokasi akan dilakukan terhadap warga yang tinggal di wilayah pemukiman dekat lokasi konflik. Tidak menutup kemungkian, area yang direlokasi akan meluas hingga ke seluruh wilayah Sabah, yang selama berabad-abad terakhir berbatasan langsung dengan perairan Filipina bagian selatan.

Namun sayangnya, PM Najib tidak menyebutkan lebih lanjut soal detail rencana relokasi tersebut, baik pelaksanaan waktu maupun lokasinya.

Oleh sejumlah pihak, rencana relokasi ini dinilai akan menambah tugas pemerintah Malaysia untuk memperketat pengawasan di wilayah Sabah. Sebab, selama ini Malaysia cenderung lunak dalam memfasilitasi para imigran asing dalam jumlah besar dengan kewarganegaraan tidak jelas. Hingga saat ini saja diketahui ada sekitar 800 ribu warga Filipina yang tinggal di wilayah Sabah, yang berpenduduk 3 juta jiwa.

Bentrokan berdarah di Sabah berawal ketika sekitar 200 pengikut Sultan Sulu tiba di wilayah ini pada 9 Februari lalu dengan menggunakan kapal. Kedatangan mereka untuk mengklaim tanah yang menurut mereka merupakan milik leluhur mereka berdasarkan dokumen-dokumen sejarah.

Baku tembak dengan aparat Malaysia pun tak terhindarkan. Hingga saat ini tercatat lebih dari 70 orang, sebagian besar pengikut Sultan Sulu, tewas dalam bentrokan tersebut.

Pekan lalu, pengadilan Malaysia mengadili 8 warga negara Filipina atas dakwaan terorisme. Kedelapan warga Filipina ini terancam hukuman mati karena terlibat dalam bentrokan berdarah di Sabah, Malaysia.

Kedelapan orang yang diadili ini merupakan kelompok pertama yang disidangkan terkait konflik Sabah. Mereka adalah bagian dari 100 orang yang ditangkap oleh aparat Malaysia karena diyakini terlibat konflik Sabah. Delapan orang ini dijerat bermacam dakwaan, mulai dari menyembunyikan orang-orang yang terlibat aksi terorisme, hingga melancarkan perang melawan raja Malaysia.
Share this article :
 
Support : Creating Website | bosoncho Template | bosoncho
Copyright © 2011. BOSONCHO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by moh ina royana
Proudly powered by Blogger